HUBUNGAN KEBIJAKAN POLITIK TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
Yang dibina oleh Bapak Siswanto, M.Pd.I
Oleh
ABD. RASYID AMIN
NIM. 180911015
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
OKTOBER 2011
KATA
PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Alhamdulillah
segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat-Nya, penulis
dapat merampungkan penulisan makalah ini, semoga kita selalu berada dalam
ridho-nya. Amin.
Kami mengucapkan terimakasih kepada
orang tua kami yang telah membesarkan dan juga yang telah membiayai kami. Dan
kepada dosen pengampu yang telah memberikan ilmu dan tugas ini kepada kami
sehingga kami menjadi seperti sekarang.
“maksud hati memeluk gunung apa daya
tangan tak sampai” dalam menyusun makalah sederhana ini kami berusaha
semaksimal mungkin menyerap ajaran Filsafat Pendidikan ini. Namun, karena
keterbatasan kami, kami tidak dapat menyajikan materi secara sempurna. Untuk
itu kami mohan maaf atas segala kekurangan makalah ini. Kami sangat berterima
kasih apabila para pembaca menitip saran dan kritik demi perbaikan mutu makalah
ini.
Semoga
Tuhan Yang Maha Pengasih menjadikan makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Pamekasan,
04 Oktober 2011
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
A. Latar
Belakang Masalah..................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.............................................................. 1
C. Tujuan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................. 3
A. Pengertian
Politik............................................................... 3
B. Pengertian
Sistem.............................................................. 4
C. Pengertian
Pendidikan....................................................... 5
D. Hubungan
Kebijakan Politik Terhadap Sistem Pendidikan 6
BAB III PENUTUP...................................................................... 8
A. Kesimpulan........................................................................ 8
B. Saran.................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Politik dapat di artikan sebagai pembahasan secara rasional dari
berbagai aspek Negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat di
katakana sebagai ilmu sosial yang tertua di dunia. Pada taraf perkembangan itu
ilmu politik banyak bersandar pada
sejarah dan filsafat.[1]
Sedangkan pendidikan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan
dari manusia, setiap manusia yang hidup di bumi ini pastilah berpapasan dengan
yang namanya pendidikan, baik itu di sengaja ataupun tidak.
Agenda pembangunan pendidikan suatu bangsa tidak akan pernah
berhenti dan selesai. Ibarat patah tumbuh hilang berganti, selesai memecahkan
suatu masalah, muncul masalah lain yang kadang tidak kalah rumitnya. Begitu
pula hasil dari sebuah strategi pemecahan masalah pendidikan yang ada, tidak
jarang justru mengundang masalah baru yang jauh lebih rumit dari masalah awal.
Itulah sebabnya pembangunan bidang pendidikan tidak akan pernah ada batasnya.
Selama manusia ada, persoalan pendidikan tidak akan pernah hilang dari wacana
suatu bangsa. Oleh karena itu, agenda pembangunan sektor pendidikan selalu ada
dan berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat suatu bangsa.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan politik dalam arti luas ?
2.
Apa
makna pendidikan yang sesungguhnya ?
3.
Hubungan
apa yang terjadi antara politik dan pendidikan ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui arti politik
2.
Untuk
mengetahui makna pendidikan
3.
Untuk
mengetahui hubungan politik dengan pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Politik
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik adalah bermacam-macam
kegiatan dalam suatu system politik (atau Negara) yang menyangkut proses
menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Penganbilan keputusan (decisionmaking) mengenai apakah yang mejadi tujuan dari
sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternative dan
penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah di pilih itu.[2]
Untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan
kebijaksanaan-kebijaksanaan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan
dan pembagian atau alokasi dari sumber –sumber dan resources yang ada.
Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu dimiliki
kekuasaan dan kewenangan, yang akan dipakai baik untuk membina kerja sama
maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses ini.
Cara-cara yang di pakainya dapat bersifat persuasi dan jika perlu bersifat
paksaan.[3]
Menurut Karl Deutsch, politik adalah koordinasi yang dapat
dipercaya dari suatu usaha dan pengharapan manusiawi untuk memperoleh
tujuan-tujuan masayarakat. Politik adalah aspek dari semua perbuatan yang
berkenaan dengan usaha kolektif bagi tujuan-tujuan kolektif. Politik juga bisa
di artikan sebagai tindakan yang dijalankan menurut suatu rencana tertentu,
terorganisasi dan terarah, yang secra tekun berusaha mnghasilkan,
mempertahankan atau merubah susunan kemasyarakatan.
B. Pengertian Sistem
McAshan mendefinisikan sistem sebagai strategi yang menyeluruh atau
rencana dikomposisi oleh satu set elemen, yang harmonis, mempresentasikan
kesatuan unit, masing-masing elemen mempunyai tujuan sendiri yang semuanya
berkaitan terurut dalam bentuk yang logis. Sedangkan menurut immegart mengtakan
bahwa sistem adalah suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun
secara sistematis, bagian-bagian itu berelasi satu dengan yang lain, serta
peduli terhadap konteks lingkungannya.[4]
Zahara Idris mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang
terdiri atas komponen-komponen sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang
teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil.[5]
Menurut Departemen Pendidikan dan kebudayaan bahwa setiap system
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
1.
Tujuan
2.
Fungsi
3.
Komponen
4.
Interaksi
5.
Penggabungan
yang menimbulkan jalinan perpaduan
6.
Proses
transformasi
7.
Umpan
balik untuk koreksi
8.
Daerah
batasan dan lingkungan
C. Pengertian Pendidikan
Secara garis besar pengertian pendidikan dapat dibagi menjadi tiga
bagian,yaitu:[6]
1.
Pendidikan
2.
Teori
umum pendidikan
3.
Ilmu
pendidikan
Pengertian yang pertama mengacu pada pendidikan pada umumnya,yaitu
pendidikan yang sudah ada sejak manusia ada.
Menurut John Dewey, seorang ahli pendidikan di abad ke-19 di
Amerika Serikat mengatakan bahwa pendidikan adalah the general theory of
education. Dibagian lain dia juga mengatakan philosophy is the general
theory of education. Dia tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori
pendidikan. Sebab itu ia mengatakan pendidikan adalah teori umum pendidikan.[7]
Menurut Langeveld pendidikan adalah bimbingan yang di berikan oleh
orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya.[8]
Secara umum pendidikan adalah usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya.[9]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dl usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, serta
perbuatan mendidik.
Dari beberapa pengertian pendidikan diatas ada beberapa prinsip
dasar tentang pendidikan yang akan di laksanakan:
Pertama, bahwa
pendidikan berlangsung seumur hidup. Artinya usaha pendidikan sudah di mulai
sejak manusia lahir dari kandungan ibunya, sampai tutup usia, sepanjang ia
mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya. Suatu
konsekuensi dari pendidikan sepanjang hayat adalah, bahwa pendidikan tidak
identik dengan persekolahan.
Kedua, bahwa tanggung
jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama semua manusia: taggung jawab
orang tua, tanggung jawab masyarakat, dan tanggung jawab pemerintah.
Ketiga, bagi manusia
pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan
kepribadian yang berkembang, yang di sebut manusia seluruhnya.
D. Hubungan Kebijakan Politik Terhadap Sistem Pendidikan
Memandang masalah-masalah berat yang dihadapi dunia pendidikan
nasional, maka reformasi pendidikan jelas tidak bisa lagi di lakukan secara adhoc
dan parsial. Dengankata lain, reformasi pendidikan haruslah bersifat komprehensif dan menyeluruh, baik pada tingkat
konsep maupun penyelenggaraan.
Penerapan otonomisasi atau desentralisasi, khususnya dalam bidang
pendidikan tidak terelakkan lagi juga menimbulkan berbagai implikasi terhadap
pendidikan.[10]
Landasan bagi otonomisasi dan desentralisasi adalah:
Pertama, Undang-Undang
No.22 tahun 1999, pasal 7 ayat 1 yag menegaskan tentang kewenangan pemerintah
pusat dan daerah.[11]
Pasal 8 ayat 2 dari UUSPN menyatakan bahwa “Warga Negara yang memiliki
kemampuan dan kecerdasan luarbiasa berhak memperoleh perhatian khusus.”
Namun demikian, pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2
tersebut masih harus ditetapkan dengan keputusan menteri.
Kedua, kebijakan dan
penyelenggaraan pendidikan nasional lebih berorientasi pada pencapaian target-target tertentu, seprti
target kurikulum, yang pada gilirannya mengabaikan proses pembelajaran yang efektif dan mampu men-jangkau seluruh
ranah dan potensi anak didik.[12]
Politik di katakan sebagai penunjang pendidikan adalah sebagi
sarana tercapainya suatu pendidikan dengan sarana dari pemerintah, artinya
subsidi yang di berikan oleh pemerintah kepada pendidikan adalah sebagai bentuk
kepedulian pemerintah terhadap pendidikan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uaraian
diatas dapat kami simpulkan:
1.
Politik
adalah koordinasi yang dapat dipercaya dari suatu usaha dan pengharapan
manusiawi untuk memperoleh tujuan-tujuan masayarakat.
2.
Sistem
adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen sebagai
sumber-sumber yang mempunyai hubungan
fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk
mencapai suatu hasil.
3.
Pendidikan
adalah bimbingan yang di berikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum
dewasa untuk mencapai kedewasaannya.
4.
Penerapan
otonomisasi atau desentralisasi, khususnya dalam bidang pendidikan tidak
terelakkan lagi juga menimbulkan berbagai implikasi terhadap pendidikan.
B. Saran
Tidak ada gading yang tak retak, mugkin itulah kata yang pantas
untuk kami selaku insan biasa, dalam manyusun makalah masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi
memperbaiki makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Azra, Azyumardi.
Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Kompas Media Nusantara,
2002.
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta:
Rineka Cipta, 2008.
Miriam, Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1977.
Pidarta, Made. Landasan Kependidikan. Jakarta:
Rineka Cipta, 2000.
Sadulloh, Uyoh. pengantar filsafat
pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.
[1]
Budiardjo
Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1977), hlm., 1
[2]
Budiardjo
Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1977), hlm., 8
[3]
ibid
[4]
Made
Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.,
25-26
[5]
Fuad
Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.,
108
[6]
Made
Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm., 1
[7]
Made
Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm., 4
[8]
Uyoh
Sadulloh, pengantar filsafat pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010),
hlm., 54
[9]
Ibid
[10]
Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: Kompas
Media Nusantara, 2002), hlm., 3
[11]
Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, hlm., 4
[12]
Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, hlm., 5
Best casino of the year, the best new slots
BalasHapusThe best slot games from the 메리트 카지노 고객센터 best designers are the best casino to play for money. 제왕 카지노 From slots to video poker, there are 바카라 사이트 plenty of games out there