FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBELAJARAN
RESUME
Oleh:
ABD.
RASYID AMIN
(180911015)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
JURUSAN
TARBIYAH
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
NOVEMBER
2011
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBELAJARAN
Jika ada seorang guru yang mengatakan bahwa dia tidak ingin berhasil
dalam mengajar, adalah ungkapan seorang guru yang sudah putus asa dan jauh dari
kepribadian seorang guru. Mustahil setiap guru tidak ingin berhasil dalam
mengajar. Apalagi jika guru itu hadir ke dalam dunia pendidikan berdasarkan
tuntutan hati nurani. Panggilan jiwanya pasti merintih atas kegagalan mendidik
dan membina anak didiknya.
Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru
berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajarannya dengan
baik dan sistematik. Namun terkadang keberhasilan yang dicita-citakan, tetapi
kegagalan yang ditemui, disebabkan oleh berbagai faktor sebagai penghambatnya.
Sebaliknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, maka berbagai faktor itu
juga sebagai pendukungnya.
Dalam pembelajaran terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas pembelajaran diantaranya yaitu :
1. Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam
kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses belajar mengajar
berpangkal tola dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Tercapainya
tujuan sama halnya keberhasilan pengajaran. Sedikit banyaknya perumusan tujuan
akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru, dan secara
langsung guru mempengaruhi kegiatan belajar anak didik. Guru dengan sengaja
menciptakan lingkungan belajar guna mencapai tujuan. Jika belajar anak didik
dan kegiatan mengajar guru bertentangan, dengan sendirinya tujuan pengajaran
pun gagal untuk dicapai.
2. Guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu
strategi pembelajaran. Tanpa guru bagaimanapun bagus dan idealnya suatu
strategi tidak mungkin bisa diaplikasikan. Keberhasilan implementasi suatu
strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan
metode, tekhnik dan taktik pembelajaran.
Guru dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Guru
tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa tetapi juga sebagai
pengelola pembelajaran. Dengan demikian efektivitas proses pembelajaran
terletak dipundak guru. Oleh karenanya, keberhasilan suatu proses pembelajaran
sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Guru sangat menentukan
bagi keberhasilan anak mengingat guru adalah pengajar, pembimbing dan penuntun
anak.
3. Siswa
Menurut Dunkin, faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
dilihat dari aspek siswa meliputi :
a. Latar belakang siswa (pupil formative experience) meliputi
jenis kelamin siswa, tempat kelahiran, tingkat sosial ekonomi, dari keluarga
bagaimana siswa berasal.
b. Sifat yang dimiliki siswa (pupil properties) meliputi
kemampuan, pengetahuan dan sikap. Tidak dapat disangkal bahwa setiap siswa
memiliki kemampuan atau tingkat kecerdasan yang bervariasi. Perbedaan-perbedaan
semacam itu menuntut perlakuan yang berbeda pula baik dalam penempatan atau
pengelompokan siswa maupun dalam perlakuan guru dalam menyesuaikan gaya
belajar. Karena itu perbedaan anak pada aspek biologis, intelektual dan
psikologis tersebut dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar.
Anak didik atau siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai
dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh
aspek kepribadiannya, akan tetapi jarak dan irama perkembangan masing-masing
anak pada setiap aspek tidak selalu sama
4. Sarana dan
Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap
kelancaran proses pembelajaran misalnya media pembelajaran, alat-alat
pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain-lain. Sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan
lain-lain. Kelengkapan saran dan prasarana akan membantu guru dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran dengan demikian sarana dan prasarana
merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
Terdapat beberapa keuntugan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana
dan prasana. Pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah
dan motivasi guru mengajar. Mengajar dapat dilihat dari dua dimensi yaitu
sebagai proses penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses pengaturan lingkungan
yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Jika mengajar dipandang sebagai
proses penyampaian materi, maka dibutuhkan sarana pembelajaran berupa alat dan
bahan yang dapat menyalurkan pesan secara efektif dan efisien, sedangkan
manakala mengajar dipandang sebagai proses mengatur lingkungan agar siswa dapat
belajar, maka dibutuhkan sarana yang berkaitan dengan berbagai sumber belajar
yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Kedua, kelengkapan saran dan
prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar. Setiap
siswa pada dasarnya memiliki gaya belajar yang berbeda. Siswa yang auditif akan
lebih mudah belajar melalui pendengar, sedangkan tipe siswa yang visual akan
lebih mudah belajar melalui penglihatan.
5. Kegiatan
Pembelajaran
Pola umum kegiatan pembelajaran adalah terjadinya interaksi antara guru
dan anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak
didik yang belajar. Maka guru adalah orang yang menciptakan lingkungan belajar
bagi kepentingan belajar anak didik.
Dalam kegiatan belajar mengajar, pendekatan yang guru ambil akan
menghasilkan kegiatan anak didik yang bermacam-macam. Guru yang menggunakan
pendekatan individual, misalnya berusaha memahami anak didi sebagai makhluk
individual dengan segala persamaan dan perbedaannya. Guru yang menggunakan
pendekatan kelompok berusaha memahami anak didik sebagai makhluk sosial, dengan
tingkat keberhasilan belajar mengajar yang tidak sama pula. Perpaduan dari
kedua pendekatan itu malah akan menghasilkan hasil belajar mengajar yang lebih
baik.
Strategi penggunaan metode mengajar amat menentukan kualitas hasil
belajar mengajar. Hasil pembelajaran yang dihasilkan dari penggunaan metode
ceramah tidak sama dengan hasil pembelajaran yang dihasilkan dari penggunaan
metode tanya jawab atau metode diskusi.
6. Media
Pembelajaran
Media pembelajaran ini membuat konkrit konsep-konsep yang masih abstrak.
Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara
langsung kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan
media pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar