Selasa, 05 Juni 2012

HUBUNGAN KEBIJAKAN POLITIK TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN


HUBUNGAN KEBIJAKAN POLITIK TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
Yang dibina oleh Bapak Siswanto, M.Pd.I


Oleh
ABD. RASYID AMIN
NIM. 180911015














SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
OKTOBER 2011


KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamu’alaikum Wr.Wb
     Alhamdulillah segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat-Nya, penulis dapat merampungkan penulisan makalah ini, semoga kita selalu berada dalam ridho-nya. Amin.
Kami mengucapkan terimakasih kepada orang tua kami yang telah membesarkan dan juga yang telah membiayai kami. Dan kepada dosen pengampu yang telah memberikan ilmu dan tugas ini kepada kami sehingga kami menjadi seperti sekarang.
“maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai” dalam menyusun makalah sederhana ini kami berusaha semaksimal mungkin menyerap ajaran Filsafat Pendidikan ini. Namun, karena keterbatasan kami, kami tidak dapat menyajikan materi secara sempurna. Untuk itu kami mohan maaf atas segala kekurangan makalah ini. Kami sangat berterima kasih apabila para pembaca menitip saran dan kritik demi perbaikan mutu makalah ini.
     Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih menjadikan makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.



Pamekasan, 04 Oktober 2011
                                                                                                       Penyusun
DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL.................................................................     i
KATA PENGANTAR..................................................................     ii
DAFTAR ISI.................................................................................     iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................     1
A.    Latar Belakang Masalah.....................................................     1
B.    Rumusan Masalah..............................................................     1
C.    Tujuan................................................................................     2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................     3
A.    Pengertian Politik...............................................................     3
B.     Pengertian Sistem..............................................................     4
C.     Pengertian Pendidikan.......................................................     5
D.    Hubungan Kebijakan Politik Terhadap Sistem Pendidikan    6
BAB III PENUTUP......................................................................     8
A.    Kesimpulan........................................................................     8
B.    Saran..................................................................................     8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................     9



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Politik dapat di artikan sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek Negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat di katakana sebagai ilmu sosial yang tertua di dunia. Pada taraf perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar  pada sejarah dan filsafat.[1]
Sedangkan pendidikan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dari manusia, setiap manusia yang hidup di bumi ini pastilah berpapasan dengan yang namanya pendidikan, baik itu di sengaja ataupun tidak.
Agenda pembangunan pendidikan suatu bangsa tidak akan pernah berhenti dan selesai. Ibarat patah tumbuh hilang berganti, selesai memecahkan suatu masalah, muncul masalah lain yang kadang tidak kalah rumitnya. Begitu pula hasil dari sebuah strategi pemecahan masalah pendidikan yang ada, tidak jarang justru mengundang masalah baru yang jauh lebih rumit dari masalah awal. Itulah sebabnya pembangunan bidang pendidikan tidak akan pernah ada batasnya. Selama manusia ada, persoalan pendidikan tidak akan pernah hilang dari wacana suatu bangsa. Oleh karena itu, agenda pembangunan sektor pendidikan selalu ada dan berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat suatu bangsa.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan politik dalam arti luas ?
2.      Apa makna pendidikan yang sesungguhnya ?
3.      Hubungan apa yang terjadi antara politik dan pendidikan ?


C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui arti politik
2.      Untuk mengetahui makna pendidikan
3.      Untuk mengetahui hubungan politik dengan pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Politik
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu system politik (atau Negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Penganbilan keputusan (decisionmaking) mengenai apakah yang mejadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternative dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah di pilih itu.[2]
Untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber –sumber dan resources  yang ada.
Untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu dimiliki kekuasaan dan kewenangan, yang akan dipakai baik untuk membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses ini. Cara-cara yang di pakainya dapat bersifat persuasi dan jika perlu bersifat paksaan.[3]
Menurut Karl Deutsch, politik adalah koordinasi yang dapat dipercaya dari suatu usaha dan pengharapan manusiawi untuk memperoleh tujuan-tujuan masayarakat. Politik adalah aspek dari semua perbuatan yang berkenaan dengan usaha kolektif bagi tujuan-tujuan kolektif. Politik juga bisa di artikan sebagai tindakan yang dijalankan menurut suatu rencana tertentu, terorganisasi dan terarah, yang secra tekun berusaha mnghasilkan, mempertahankan atau merubah susunan kemasyarakatan.


B. Pengertian Sistem
McAshan mendefinisikan sistem sebagai strategi yang menyeluruh atau rencana dikomposisi oleh satu set elemen, yang harmonis, mempresentasikan kesatuan unit, masing-masing elemen mempunyai tujuan sendiri yang semuanya berkaitan terurut dalam bentuk yang logis. Sedangkan menurut immegart mengtakan bahwa sistem adalah suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun secara sistematis, bagian-bagian itu berelasi satu dengan yang lain, serta peduli terhadap konteks lingkungannya.[4]
Zahara Idris mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen sebagai sumber-sumber  yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil.[5]
Menurut Departemen Pendidikan dan kebudayaan bahwa setiap system mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
1.      Tujuan
2.      Fungsi
3.      Komponen
4.      Interaksi
5.      Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
6.      Proses transformasi
7.      Umpan balik untuk koreksi
8.      Daerah batasan dan lingkungan


C. Pengertian Pendidikan
Secara garis besar pengertian pendidikan dapat dibagi menjadi tiga bagian,yaitu:[6]
1.      Pendidikan
2.      Teori umum pendidikan
3.      Ilmu pendidikan
Pengertian yang pertama mengacu pada pendidikan pada umumnya,yaitu pendidikan yang sudah ada sejak manusia ada.
Menurut John Dewey, seorang ahli pendidikan di abad ke-19 di Amerika Serikat mengatakan bahwa pendidikan adalah the general theory of education. Dibagian lain dia juga mengatakan philosophy is the general theory of education. Dia tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan. Sebab itu ia mengatakan pendidikan adalah teori umum pendidikan.[7]
Menurut Langeveld pendidikan adalah bimbingan yang di berikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya.[8] Secara umum pendidikan adalah usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.[9]
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dl usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, serta perbuatan mendidik.
Dari beberapa pengertian pendidikan diatas ada beberapa prinsip dasar tentang pendidikan yang akan di laksanakan:
Pertama, bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup. Artinya usaha pendidikan sudah di mulai sejak manusia lahir dari kandungan ibunya, sampai tutup usia, sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya. Suatu konsekuensi dari pendidikan sepanjang hayat adalah, bahwa pendidikan tidak identik dengan persekolahan.
Kedua, bahwa tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama semua manusia: taggung jawab orang tua, tanggung jawab masyarakat, dan tanggung jawab pemerintah.
Ketiga, bagi manusia pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan pendidikan  manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang, yang di sebut manusia seluruhnya.


D. Hubungan Kebijakan Politik Terhadap Sistem Pendidikan
Memandang masalah-masalah berat yang dihadapi dunia pendidikan nasional, maka reformasi pendidikan jelas tidak bisa lagi di lakukan secara adhoc dan parsial. Dengankata lain, reformasi pendidikan haruslah bersifat  komprehensif dan menyeluruh, baik pada tingkat konsep maupun penyelenggaraan.
Penerapan otonomisasi atau desentralisasi, khususnya dalam bidang pendidikan tidak terelakkan lagi juga menimbulkan berbagai implikasi terhadap pendidikan.[10] Landasan bagi otonomisasi dan desentralisasi adalah:
Pertama, Undang-Undang No.22 tahun 1999, pasal 7 ayat 1 yag menegaskan tentang kewenangan pemerintah pusat  dan daerah.[11] Pasal 8 ayat 2 dari UUSPN menyatakan bahwa “Warga Negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luarbiasa berhak memperoleh perhatian khusus.” Namun demikian, pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 tersebut masih harus ditetapkan dengan keputusan menteri. 
Kedua, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional lebih berorientasi  pada pencapaian target-target tertentu, seprti target kurikulum, yang pada gilirannya mengabaikan proses pembelajaran  yang efektif dan mampu men-jangkau seluruh ranah dan potensi anak didik.[12]
Politik di katakan sebagai penunjang pendidikan adalah sebagi sarana tercapainya suatu pendidikan dengan sarana dari pemerintah, artinya subsidi yang di berikan oleh pemerintah kepada pendidikan adalah sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap pendidikan.



BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Dari uaraian diatas dapat kami simpulkan:
1.      Politik adalah koordinasi yang dapat dipercaya dari suatu usaha dan pengharapan manusiawi untuk memperoleh tujuan-tujuan masayarakat.
2.      Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen sebagai sumber-sumber  yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil.
3.      Pendidikan adalah bimbingan yang di berikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya.
4.      Penerapan otonomisasi atau desentralisasi, khususnya dalam bidang pendidikan tidak terelakkan lagi juga menimbulkan berbagai implikasi terhadap pendidikan.
B. Saran
Tidak ada gading yang tak retak, mugkin itulah kata yang pantas untuk kami selaku insan biasa, dalam manyusun makalah masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA


Azra, Azyumardi. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2002.
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Miriam, Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1977.
Pidarta, Made. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Sadulloh, Uyoh. pengantar filsafat pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.




[1] Budiardjo Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1977), hlm., 1
[2] Budiardjo Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1977), hlm., 8
[3] ibid
[4] Made Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm., 25-26
[5] Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm., 108
[6] Made Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm., 1
[7] Made Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm., 4
[8] Uyoh Sadulloh, pengantar filsafat pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm., 54
[9] Ibid
[10] Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2002), hlm., 3
[11] Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, hlm., 4
[12] Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, hlm., 5

1 komentar:

  1. Best casino of the year, the best new slots
    The best slot games from the 메리트 카지노 고객센터 best designers are the best casino to play for money. 제왕 카지노 From slots to video poker, there are 바카라 사이트 plenty of games out there

    BalasHapus