EVALUASI
PEMBELAJARAN
RESUME
Diajukan
untuk memenuhi tugas Evaluasi Pembelajaran
Yang
dibina oleh Bapak drs. Abd Mukhid, M.pd
Oleh:
ABD. RASYID
AMIN
NIM: 180 911 015
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
JURUSAN
TARBIYAH
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DESEMBER
2011
BAB
I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Istilah evaluasi, secara etimologi
berasal dari bahasa Inggris yaitu "evaluation" yang artinya
penilaian. Sedangkan secara istilah banyak para ahli yang memberikan pengertian
yang beragam, seperti Edwind dan Gerald dalam bukunya Essesntials of
Educational Evaluation menjelaskan bahwa evaluasi adalah "refer to
act or prosess to determining the value of something, yaitu bahwa suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Evaluasi pembelajaran merupakan proses
penentuan nilai tentang proses pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu.
Dalam penentuan nilai tersebut orang dapat melakukan pengukuran, pembandingan,
penilaian, dan kemudian keputusan penilaian. Evaluasi bersifat
berkesinambungan, dari tahap satu ke tahap lain selama jenjang pendidikan atau
sepanjang hayat.
B. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
Sesuai dengan petunjuk pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional,
ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas
adalah :
a. Penilaian kompetensi dasar mata pelajaran.
b. Penilaian Kompetensi Rumpun Pelajaran.
c. Penilaian Kompetensi Lintas Kurikulum.
d.
Penilaian Kompetensi Tamatan.
e.
Penilaian Terhadap Pencapaian
Keterampilan Hidup.
Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dinilai antara lain :
1. Keterampilan diri (keterampilan personal):
Penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, motivasi berprestasi, komitmen, percaya diri,
dan mandiri.
2. Keterampilan berpikir rasional :
berpikir kritis dan logis, berpikir sistematis, terampil menyusun rencana
dan memecahkan masalah secara sistematis.
3. Keterampilan sosial :
keterampilan berkomunikasi lisan dan tertulis; keterampilan bekerjasama, kolaborasi,
lobi, keterampilan berpartisipasi, keterampilan mengelola konflik, keterampilan
mempengaruhi orang lain.
4. Keterampilan akademik :
keterampilan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian
ilmiah, keterampilan membuat karya tulis ilmiah, keterampilan mentransfer dan
mengaplikasikan hasil-hasil penelitian untuk memecahkan masalah, baik berupa
proses maupun produk.
5. Keterampilan vokasional :
keterampilan menemukan algoritma, model, prosedur untuk mengerjakan suatu
tugas, keterampilan melaksanakan prosedur, keterampilan mencipta produk dengan
menggunakan konsep, prinsip, bahan dan alat yang telah dipelajari.
C. Obyek Evaluasi Pembelajaran
Obyek evaluasi pembelajaran adalah
aspek-aspek yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian
sasaran evaluasi pembelajaran meliputi: tujuan pengajaran, unsur dinamis
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan kurikulum.
a. Tujuan pembelajaran merupakan
sasaran evaluasi pembelajaran yang perlu diperhatikan, karena semua unsur/aspek
pembelajaran yang lain selalu bermula dan bermuara pada tujuan pengajaran.
Hal-hal yang perlu dievaluasi pada tujuan pengajaran adalah penjabaran tujuan
pengajaran, rumusan tujuan pengajaran, dan unsur-unsur tujuan pengajaran.
b. Unsur dinamis pembelajaran merupakan sasaran evaluasi
pembelajaran yang kedua. Yang dimaksud dengan unsur dinamis pembelajaran adalah
sumber belajar atau komponen sistem instruksionsal yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran. Sumbar belajar meliputi: pesan, orang, alat, teknik, dan latar
(AECT, 1986: 2). Sumber-sumber belajar dibedakan menjadi dua jenis: (i) sumber
belajar yang dirancang yakni sumber belajar yang secara khusus telah
dikembangkan sebagai komponen pembelajaran untuk memberikan kemudahan/fasilitas
belajar yang terarah dan bersifat formal, dan (ii) sumber belajar karena
dimanfaatkan yakni sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk
keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diterapkan, dan digunakan untuk
keperluan belajar (AECT, 1986: 9).
Sumber
belajar disebut unsur dinamis pembelajaran karena setiap perubahan yang terjadi
pada salah satu sumber belajar akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada
kegiatan pembelajaran. Selain itu, perubahan pada satu sumber belajar akan
mengakibatkan sumber belajar lain menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
c. Pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini pelaksanaan
pembelajaran diartikan sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa.
Dengan demikian dalam mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, kita sebenarnya
menentukan seberapa derajat interaksi antara siswa dengan setiap sumber belajar
dan seberapa derajat interaksi sumber belajar dengan tujuan pengajaran.
d. Kurikulum. Dalam hal ini kurikulum dipandang sebagai
rencana tertulius yakni seperangkat komponen pembelajaran yang diuraikan secara
tertulis pada bahan tercetak atau buku. Kurikilum sebagai sasaran evaluasi
pembelajaran akan meliputi:
-
Tersedianya dan sekaligus
kelengkapan komponen kurikulim.
-
Pemahaman terhadap
prinsip-prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum.
-
Pemahaman terhadap tujuan
kelembagaan atau tujuan institusional sekolah.
-
Pemahaman terhadap struktur
progaram kurikulim.
-
Pemahaman terhadap GBPP.
-
Pemahaman terhadap teknik
pembelajaran .
-
Pemahaman terhadap sistem
evaluasi.
-
Pemahaman terhadap
pembinaan guru.
-
Pemahaman terhadap
bimbingan siswa.
D. Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Tujuan atau
fungsi evaluasi dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk mengetahui apakah
tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai atau belum.
b.
Untuk dapat mengambil
keputusan tentang materi dan kompetensi apa yang harus diajarkan kepada atau
dipelajari oleh siswa.
c.
Untuk mengetahui hasil
belajar siswa
d.
Untuk mengetahui kelemahan
dan kekurangan proses pembelajaran, sehingga dapat dirumuskan lamgkah-langkah
perbaikan.
e.
Untuk mengetahui dan
memutuskan apakah siswa yang dapat melanjutkan ke program berikutnya, ataukah
harus memperoleh tindakan remedial.
f. Untuk mendiagnosa kesulitan siswa.
g. Untuk dapat mengelompokkan siswa secara cermat.
E. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi
atau penilaian harus dilaksanakan secara tepat, cermat, dan bertanggung jawab
agar dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara obyektif, apa adanya,
sehingga tidak akan merugikan semua pihak terkait terutama diri siswa.
Oleh
karena itu,agar evaluasi dapat dilaksanakan sebagaimana yang direncanakan, maka
para evaluator harus mengikuti prinsip-prinsip evaluasi yang telah ditentukan.
Menurut Cece Rachmat dan Dede Suhardi, ada 6 prinsip evaluasi yang harus
diperhatikan dalam melakukan penilaian, yaitu:
a. Prinsip Keterpaduan
b. Prinsip Kelengkapan
c. Prinsip Kesinambungan
d. Prinsip Obyektifitas
e. Prinsip Relevansi
f. Prinsip Keteraturan
F.
Obyek Evaluasi pembelajaran
Yang termasuk dalam evaluasi adalah
input, transformasi dan output:
- Input
Input disini adalah calon siswa, dan
dari siswa tersebut dapat diungkap beberapa aspek, yaitu:
1)
Kemampuan
Kemampuan yang dimiliki siswa harus
sepadan dengan kemampuan lembaga yang akan di tempati.
2)
Kepribadian
Kepribadian adalah yang terdapat pada
manusia dan menampakkan benuknya dalam tingkah laku
3)
Sikap-sikap
Hal ini merupakan bagian dari tingkah
laku manusia sebagai gambaran kepribadian yang memancar keluar.
4)
Intlegensi
Hal ini dapat di ketahui dengan test
intlegensi
- Transformasi
Transformasi adalah alat yang
mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi.
- Output
Output adalah bahan jadi yang
dihasilkan oleh transformasi
G. Subyek Evaluasi Pembelajaran
Subyeknya adalah orang yang melakukan
pekerjaan evaluasi, dan yang termasuk dalam subyek evaluasi adalah guru, psikolog
dan trainer.
H. Tes
Tes dapat diartikan pertanyaan atau
tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau kelompok anak agar diperoleh nilai
tentang tingkah lakunya.
I.
Jenis-jenis tes
Ditinjau dari sudut jumlah peserta,
maka tes dibedakan menjadi dua, yaitu tes individual dan tes kelompok.
Sedangkan ditinjau dari sudut penyusun, maka tes dibedakan menjadi tiga, tes
buatan guru, buatan orang lain dan tes standar. Ditinjau dari bentuk jawaban
maka ada dua jenis tes, tes tindakan dan tes lisan.
J.
Tes yang baik
a) Kesahihan
tes di katakan shahih apabila dapat
mengukur aspek-aspek bahan ajar dan atau aspek-aspek perilaku yang seharusnya
diukur. Secara garis besar kesahihan suatu tes dapat dibagi menjadi beberapa
jenis:
1.1.Kesahihan isi
Kesahihan isi adalah ketepatan tes ditinjau
dari isi tes. Hal ini menunjukkan sejauh mana suatu tes mampu mengukur sampel
bahan ajar dan atau perubahan perilaku hasil belajar secara representative.
1.2.Kesahihan ramalan
Artinya ketepatan tes sebagai alat
ukur ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk meramalkan prestasi yang
dicapainya kemudian.
1.3.Kesahihan bandingan
Yaitu kejituan suatu tes dilihat dari
korelasinya terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat ini secara nyata.
1.4.Kesahihan konstruk
Yaitu ketepatan tes dilihat dari susunan tes tersebut. Analisi kesahihan
konstruk umumnya dilakukan secara rasional amupun empiris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar