Selasa, 05 Juni 2012

EVALUASI PEMBELAJARAN


EVALUASI PEMBELAJARAN

RESUME
Diajukan untuk memenuhi tugas Evaluasi Pembelajaran
Yang dibina oleh Bapak drs. Abd Mukhid, M.pd



Oleh:
ABD. RASYID AMIN
NIM: 180 911 015









SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DESEMBER 2011


BAB I
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Istilah evaluasi, secara etimologi berasal dari bahasa Inggris yaitu "evaluation" yang artinya penilaian. Sedangkan secara istilah banyak para ahli yang memberikan pengertian yang beragam, seperti Edwind dan Gerald dalam bukunya Essesntials of Educational Evaluation menjelaskan bahwa evaluasi adalah "refer to act or prosess to determining the value of something, yaitu bahwa suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Evaluasi pembelajaran merupakan proses penentuan nilai tentang proses pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu. Dalam penentuan nilai tersebut orang dapat melakukan pengukuran, pembandingan, penilaian, dan kemudian keputusan penilaian. Evaluasi bersifat berkesinambungan, dari tahap satu ke tahap lain selama jenjang pendidikan atau sepanjang hayat.

B.       Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
Sesuai dengan petunjuk pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas adalah :
a.   Penilaian kompetensi dasar mata pelajaran.         
b.   Penilaian Kompetensi Rumpun Pelajaran.
c.   Penilaian Kompetensi Lintas Kurikulum. 
d.   Penilaian Kompetensi Tamatan. 
e.   Penilaian Terhadap Pencapaian Keterampilan Hidup. 
Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dinilai antara lain :
1.      Keterampilan diri (keterampilan personal):
Penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, motivasi        berprestasi, komitmen, percaya diri, dan mandiri.
2.      Keterampilan berpikir rasional :
berpikir kritis dan logis, berpikir sistematis, terampil menyusun rencana dan memecahkan masalah secara sistematis.
3.      Keterampilan sosial :
keterampilan berkomunikasi lisan dan tertulis; keterampilan bekerjasama, kolaborasi, lobi, keterampilan berpartisipasi, keterampilan mengelola konflik, keterampilan mempengaruhi orang lain.
4.      Keterampilan akademik : 
keterampilan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiah, keterampilan membuat karya tulis ilmiah, keterampilan mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian untuk memecahkan masalah, baik berupa proses maupun produk.
5.      Keterampilan vokasional :
keterampilan menemukan algoritma, model, prosedur untuk mengerjakan suatu tugas, keterampilan melaksanakan prosedur, keterampilan mencipta produk dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan dan alat yang telah dipelajari.

C.       Obyek Evaluasi Pembelajaran
            Obyek evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian sasaran evaluasi pembelajaran meliputi: tujuan pengajaran, unsur dinamis pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan kurikulum.
a.     Tujuan pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang perlu diperhatikan, karena semua unsur/aspek pembelajaran yang lain selalu bermula dan bermuara pada tujuan pengajaran. Hal-hal yang perlu dievaluasi pada tujuan pengajaran adalah penjabaran tujuan pengajaran, rumusan tujuan pengajaran, dan unsur-unsur tujuan pengajaran.
b.      Unsur dinamis pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang kedua. Yang dimaksud dengan unsur dinamis pembelajaran adalah sumber belajar atau komponen sistem instruksionsal yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Sumbar belajar meliputi: pesan, orang, alat, teknik, dan latar (AECT, 1986: 2). Sumber-sumber belajar dibedakan menjadi dua jenis: (i) sumber belajar yang dirancang yakni sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen pembelajaran untuk memberikan kemudahan/fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal, dan (ii) sumber belajar karena dimanfaatkan yakni sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diterapkan, dan digunakan untuk keperluan belajar (AECT, 1986: 9).
Sumber belajar disebut unsur dinamis pembelajaran karena setiap perubahan yang terjadi pada salah satu sumber belajar akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kegiatan pembelajaran. Selain itu, perubahan pada satu sumber belajar akan mengakibatkan sumber belajar lain menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
c.       Pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini pelaksanaan pembelajaran diartikan sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa. Dengan demikian dalam mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, kita sebenarnya menentukan seberapa derajat interaksi antara siswa dengan setiap sumber belajar dan seberapa derajat interaksi sumber belajar dengan tujuan pengajaran.
d.      Kurikulum. Dalam hal ini kurikulum dipandang sebagai rencana tertulius yakni seperangkat komponen pembelajaran yang diuraikan secara tertulis pada bahan tercetak atau buku. Kurikilum sebagai sasaran evaluasi pembelajaran akan meliputi:
-          Tersedianya dan sekaligus kelengkapan komponen kurikulim.
-          Pemahaman terhadap prinsip-prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum.
-          Pemahaman terhadap tujuan kelembagaan atau tujuan institusional sekolah.
-          Pemahaman terhadap struktur progaram kurikulim.
-          Pemahaman terhadap GBPP.
-          Pemahaman terhadap teknik pembelajaran .
-          Pemahaman terhadap sistem evaluasi.
-          Pemahaman terhadap pembinaan guru.
-          Pemahaman terhadap bimbingan siswa.

D.      Fungsi Evaluasi Pembelajaran
            Tujuan atau fungsi evaluasi dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai atau belum.
b.      Untuk dapat mengambil keputusan tentang materi dan kompetensi apa yang harus diajarkan kepada atau dipelajari oleh siswa.
c.       Untuk mengetahui hasil belajar siswa
d.      Untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran, sehingga dapat dirumuskan lamgkah-langkah perbaikan.
e.       Untuk mengetahui dan memutuskan apakah siswa yang dapat melanjutkan ke program berikutnya, ataukah harus memperoleh tindakan remedial.
f.       Untuk mendiagnosa kesulitan siswa.
g.      Untuk dapat mengelompokkan siswa secara cermat.

E.       Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi atau penilaian harus dilaksanakan secara tepat, cermat, dan bertanggung jawab agar dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara obyektif, apa adanya, sehingga tidak akan merugikan semua pihak terkait terutama diri siswa.
Oleh karena itu,agar evaluasi dapat dilaksanakan sebagaimana yang direncanakan, maka para evaluator harus mengikuti prinsip-prinsip evaluasi yang telah ditentukan. Menurut Cece Rachmat dan Dede Suhardi, ada 6 prinsip evaluasi yang harus diperhatikan dalam melakukan penilaian, yaitu:
a.       Prinsip Keterpaduan
b.      Prinsip Kelengkapan
c.       Prinsip Kesinambungan
d.      Prinsip Obyektifitas
e.       Prinsip Relevansi
f.       Prinsip Keteraturan

F.        Obyek Evaluasi pembelajaran
Yang termasuk dalam evaluasi adalah input, transformasi dan output:
    1. Input
Input disini adalah calon siswa, dan dari siswa tersebut dapat diungkap beberapa aspek, yaitu:
1)        Kemampuan
Kemampuan yang dimiliki siswa harus sepadan dengan kemampuan lembaga yang akan di tempati.
2)        Kepribadian
Kepribadian adalah yang terdapat pada manusia dan menampakkan benuknya dalam tingkah laku
3)        Sikap-sikap
Hal ini merupakan bagian dari tingkah laku manusia sebagai gambaran kepribadian yang memancar keluar.
4)        Intlegensi
Hal ini dapat di ketahui dengan test intlegensi
    1. Transformasi
Transformasi adalah alat yang mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi.
    1. Output
Output adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi

G.      Subyek Evaluasi Pembelajaran
Subyeknya adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi, dan yang termasuk dalam subyek evaluasi adalah guru, psikolog dan trainer.

H.      Tes
Tes dapat diartikan pertanyaan atau tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau kelompok anak agar diperoleh nilai tentang tingkah lakunya.

I.         Jenis-jenis tes
Ditinjau dari sudut jumlah peserta, maka tes dibedakan menjadi dua, yaitu tes individual dan tes kelompok. Sedangkan ditinjau dari sudut penyusun, maka tes dibedakan menjadi tiga, tes buatan guru, buatan orang lain dan tes standar. Ditinjau dari bentuk jawaban maka ada dua jenis tes, tes tindakan dan tes lisan.

J.         Tes yang baik
a)      Kesahihan
tes di katakan shahih apabila dapat mengukur aspek-aspek bahan ajar dan atau aspek-aspek perilaku yang seharusnya diukur. Secara garis besar kesahihan suatu tes dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
1.1.Kesahihan isi
Kesahihan isi adalah ketepatan tes ditinjau dari isi tes. Hal ini menunjukkan sejauh mana suatu tes mampu mengukur sampel bahan ajar dan atau perubahan perilaku hasil belajar secara representative.
1.2.Kesahihan ramalan
Artinya ketepatan tes sebagai alat ukur ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk meramalkan prestasi yang dicapainya kemudian.
1.3.Kesahihan bandingan
Yaitu kejituan suatu tes dilihat dari korelasinya terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat ini secara nyata.
1.4.Kesahihan konstruk
Yaitu ketepatan tes dilihat dari  susunan tes tersebut. Analisi kesahihan konstruk umumnya dilakukan secara rasional amupun empiris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar